Monday, May 7, 2012

Pembentukan Bumi

Bumi diperkirakan telah terbentuk 4,54 miliar tahun yang lalu dari nebula surya, bersama dengan Matahari dan planet lain. Bulan terbentuk sekitar 20 juta tahun kemudian. Awalnya cair, lapisan luar Bumi mendingin dan menghasilkan kerak padat. Semburan gas dan aktivitas vulkanik memproduksi atmosfer purba. Kondensasi uap air, yang sebagian besar atau semuanya berasal dari es yang dibawa oleh komet, menghasilkan lautan dan sumber air lainnya. Proses kimia yang berenergi tinggi diyakini telah menghasilkan sebuah molekul yang mampu mereplikasi diri sekitar 4 miliar tahun lalu

Benua terbentuk, kemudian terpencar dan terbentuk kembali sebagai permukaan bumi yang melalui proses pembentukan selama ratusan juta tahun, kadang-kadang beberapa dari mereka berkumpul sehingga membentuk sebuah benua super. Sekitar 750 juta tahun yang lalu, benua super paling awal yang diketahui yaitu Rodinia mulai pecah. Benua-benua tersebut kemudian berkumpul kembali untuk membentuk Pannotia yang pecah sekitar 540 juta tahun lalu, lalu akhirnya Pangaea yang pecah sekitar 180 juta tahun lalu.

Ada bukti yang signifikan bahwa aktivitas glasial selama era Neoproterozoikum mengakibatkan sebagian besar planet terlapisi es. Hipotesis ini disebut sebagai "Bumi Bola Salju" dan menarik karena mendahului letusan Kambrium, yang merupakan peristiwa saat bentuk kehidupan multisel mulai berkembang biak sekitar 530-540 juta tahun yang lalu.

Sejak ledakan Kambrium sudah terjadi paling tidak lima kepunahan massal. Kepunahan massal terakhir terjadi sekitar 65 juta tahun lalu, ketika sebuah tabrakan meteorit kemungkinan memicu kepunahan dinosaurus non-unggas dan reptil besar lainnya, tetapi tidak memunahkan hewan-hewan kecil seperti mamalia, yang kemudian menyerupai celurut. Selama 65 juta tahun terakhir, kehidupan mamalia telah terdiversifikasi.

Beberapa juta tahun yang lalu, sebuah spesies kera Afrika kecil berhasil memperoleh kemampuan untuk berdiri tegak. Kemudian muncullah kehidupan manusia dan perkembangan pertanian dan peradaban lebih lanjut memungkinkan manusia untuk memengaruhi Bumi lebih cepat daripada bentuk kehidupan sebelumnya. Peradaban telah memengaruhi sifat dan kuantitas organisme lainnya serta memengaruhi iklim global. Sebagai perbandingan, Peristiwa Oksigenasi Besar, yang dihasilkan oleh penyebaran algae selama periode Sideria, memerlukan sekitar 300 juta tahun untuk mencapai puncaknya.

Era saat ini diklasifikasikan sebagai bagian dari peristiwa kepunahan massal Holosen, yang merupakan peristiwa kepunahan tercepat yang pernah terjadi.Beberapa tokoh, seperti E. O. Wilson dari Universitas Harvard, memperkirakan bahwa pengrusakan yang dilakukan manusia terhadap biosfer dapat menyebabkan kepunahan satu-setengah dari semua spesies dalam 100 tahun ke depan. Merebaknya peristiwa kepunahan saat ini sedang diteliti, diperdebatkan dan diperhitungkan oleh ahli biologi.

No comments:

Post a Comment